Senin, 22 Juni 2015

informasi wisata kampung lawas

Posted by Unknown On 00.11.00 | No comments
Wisata kampoeng lawas maspati memiliki ke unikan

memiliki rumah kuno yg masih asli
prodak prodak unggulan yg di hasilkan warga beraneka ragam
kampung yg asri dan hijau....
warga siap untuk menyambut kedatangan dan kehadiran rombongan
barang barang kuno yg masih tersimpa di rumah warga

Hubung kami cak sabar 082139969600,0817599134
dan gabung untuk diskusi di Facebook,,kmpung lawas maspati
SURABAYA, KOMPAS.com - Surabaya banyak menyimpan ikon sejarah. Salah satunya adalah Kampung Lawas Maspati. Pemukiman di Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan itu banyak dihuni keluarga para pejuang kemerdekaan, khususnya yang turut serta di pertempuran 10 November.

Kampung Lawas Maspati berada tidak jauh dari monumen Tugu Pahlawan Surabaya. Di kampung tersebut, masih banyak dijumpai bangunan-bangunan asli perkampungan Surabaya zaman dahulu yang masih berdiri kokoh, yang kini dihuni anak cucu para pejuang Surabaya.  Salah satu di antaranya adalah rumah milik Raden Soemomiharjo, tokoh dari Keraton Surakarta yang oleh warga setempat akrab dipanggil "Ndoro Mantri".

"Selain rumah milik Ndoro Mantri, juga ditemukan sejumlah Punden dan barang bersejarah yang hingga kini disimpan oleh keluarga para pejuang di kampung Maspati ini," kata Ketua RW 8 Maspati, Sabar Swastono.

Kampung Lawas Maspati, lanjutnya, berada di wilayah RW 8 di enam RT. Kampung tersebut dihuni oleh sekitar 350 kepala keluarga dengan 1.600 jiwa. Meski berada di gang sempit, kampung tersebut terlihat asri dengan dipenuhi tanaman-tanaman rimbun. 

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyempatkan "blusukan" di kampung tersebut sekaligus membuka Festival Kampung Lawas Surabaya, Selasa (26/5/2015). Risma berjanji akan menjadikan kampung Maspati sebagai cagar budaya yang dilindungi pemerintah.

"Saya sendiri yang akan mendesain tata kampungnya sehingga nanti bisa dijadikan destinasi wisata kampung di Surabaya," kata Risma.

Risma meminta pengurus kampung menggandeng BUMN agar bersedia menyalurkan dana sosialnya, untuk penguatan ekonomi lokal warga setempat.

"Karena jika ekonominya kuat, warga tidak akan memberikan lahannya kepada investor," ungkap Risma.

Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto, menyambut baik upaya Risma mengemas kampung lawas Maspati sebagai kampung wisata. Menurut dia, selama ini wisatawan kapal pesiar belum menemukan destinasi wisata khas yang memiliki nilai lokal yang kuat di Surabaya.

"Akibatnya, jika mereka sandar di Pelabuhan Tanjung Perak, hanya sedikit saja yang turun. Kebanyakan wisatawan mancanegara memilih beristirahat dan bersantai di dalam kapal," ungkapnya.


P

Minggu, 21 Juni 2015

berita kampoeng lawas surabaya

Posted by Unknown On 23.59.00 | No comments
TEMPO.COSurabaya-Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berencana mendesain ulang kampung yang dihuni oleh sebagian besar keluarga dan keturunan pejuang Surabaya. Nantinya kampung itu akan ditetapkan sebagai wisata baru dan  dijadikan cagar budaya yang dilindungi.

"Saya sendiri yang akan mendesain tata kampungnya, sehingga nanti bisa dijadikan destinasi wisata kampung di Surabaya," kata Risma usai meresmikan Festival Kampung Lawas Maspati, Surabaya, Selasa, 26 Mei 2015.

Kampung Maspati  terletak di Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan tak jauh dari Tugu Pahlawan. Di kampung tersebut bangunan kuno masih tetap terjaga dan tak banyak berubah. Konon kampung itu dihuni oleh anak cucuk para pejuang Surabaya, termasuk rumah milik Raden Soemomiharjo, salah satu tokoh dari Keraton Surakarta yang biasa  dipanggil Ndoro Manteri. 

Menurut Risma, pengurus kampung diimbau bekerja sama dengan perusahaan badan usaha milik negara supaya bersedia menyalurkan dana sosialnya untuk penguatan ekonomi lokal warga. Dengan ekonomi yang kuat  maka lahan kampung itu tidak akan diberikan kepada  investor. "Kampung harus tetap jadi kampung, karena adanya kampung inilah Surabaya ada," katanya.

Adapun konsep kampung lawas yang diterapkan adalah masyarakat hidup bersama dan berdampingan, saling membantu dan gotong royong, sehingga suasana kampung tetap kuat dan sangat solid. “Nilai-nilai semacam itu hanya didapatkan di kampung,” kata Risma.

Disamping itu, di kampung lawas Surabaya masih banyak terdapat makanan khas Kota Pahlawan seperti semanggi, lontong balap, es janggelan, lontong kupang, dan rujak uleg. Konsep kampung lawas, kata Risma,  menjadi promosi yang  diminati oleh orang-orang  manca negara ketika dirinya berkunjung ke luar negeri. “Ketika saya promosi itu, biasanya mereka langsung berdiri dan tepuk tangan,” kata dia.

Risma berharap wisata kampung lawas  mampu menjadi destinasi wisata baru di  Surabaya sehingga mampu menarik perhatian manca negara untuk berlibur di kota tersebut.























PIAGAM PENGHARGAAN GREEN and CLEAN 2014

PIAGAM PENGHARGAAN GREEN and CLEAN 2014

Logo Kampung Lawas Maspati

Logo Kampung Lawas Maspati

JUARA 2 Kampung SAMBA 2014

JUARA 2 Kampung SAMBA 2014